Wakil Bupati Malaka, Henri Melki Simu (HMS), mendesak kepala sekolah SD dan SMP di Kabupaten Malaka untuk lebih proaktif dalam memenuhi kebutuhan sekolah. HMS menilai sikap pasif kepala sekolah dalam mengurus kebutuhan sekolah sangat mengkhawatirkan dan harus segera diubah.
Ia menekankan pentingnya komunikasi aktif dengan Dinas Pendidikan serta memanfaatkan peluang bantuan yang tersedia. HMS melihat banyak sekolah yang kekurangan fasilitas tanpa adanya usaha signifikan dari pihak sekolah untuk mengatasinya. Kunjungan HMS ke SDI Sein menjadi bukti nyata kondisi ini.
Di SDI Sein, HMS menemukan banyak kursi dan bangku rusak yang hanya menumpuk di gudang. “Miris sekali, kursi yang patah justru disimpan di gudang. Padahal ada dana BOS yang bisa digunakan untuk perbaikan ringan seperti ini,” tegas HMS. Kondisi ini menunjukkan kurangnya inisiatif dan kreativitas kepala sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada.
HMS menyarankan kepala sekolah untuk lebih berperan aktif sebagai penggerak peningkatan kualitas pendidikan di sekolah masing-masing. Tidak hanya mengelola administrasi, kepala sekolah juga harus kreatif dan peduli terhadap kondisi sekolah dan siswanya.
“Kepala sekolah itu harus kreatif. Kalau bangku atau kursi patah, jangan ditumpuk begitu saja. Panggil tukang, perbaiki. Jangan tunggu semuanya dari pemerintah pusat atau kabupaten,” imbuh HMS. Sikap inisiatif dan proaktif dinilai krusial untuk mengatasi berbagai kekurangan fasilitas di sekolah.
HMS mengingatkan, dana di Dinas Pendidikan Kabupaten Malaka cukup besar. Namun, pemanfaatannya bergantung pada inisiatif dan keseriusan masing-masing sekolah dalam mengajukan proposal dan berkoordinasi dengan dinas terkait. Sekolah harus aktif mencari solusi, bukan hanya menunggu uluran tangan dari pemerintah.
HMS juga menyoroti pentingnya peran kepala sekolah dalam mengelola dana BOS. Dana tersebut seharusnya dapat digunakan untuk perbaikan-perbaikan kecil di sekolah, seperti memperbaiki kursi dan bangku yang rusak. Ketidakmampuan kepala sekolah mengelola dana BOS dengan baik menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap kondisi sekolah.
Kunjungan HMS ke SDI Sein diharapkan menjadi titik balik bagi kepala sekolah di Kabupaten Malaka. Sikap proaktif dan kreatif dalam mengelola sekolah sangat penting demi peningkatan mutu pendidikan dan fasilitas belajar bagi para siswa. Perubahan pola pikir dan sikap kepala sekolah sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. HMS berharap agar kejadian serupa tidak terulang di sekolah-sekolah lain di Kabupaten Malaka.