Jakarta Lumpuh? Ojol Mogok Massal: 7 Tuntutan Mengejutkan Ini Penyebabnya

Jakarta Lumpuh Ojol Mogok Massal 7 Tuntutan Mengejutkan Ini Penyebabnya

Layanan transportasi online di Indonesia diprediksi lumpuh total pada Rabu, 17 September 2025. Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia akan menggelar aksi mogok nasional sebagai bentuk protes terhadap sejumlah kebijakan yang mereka anggap merugikan.

Aksi mogok ini akan melibatkan sebagian besar pengemudi ojek online yang akan mematikan aplikasi secara serentak. Mereka berencana melakukan demonstrasi di Istana Kepresidenan, Kementerian Perhubungan, dan DPR RI. Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, mengimbau masyarakat Jakarta untuk menyiapkan alternatif transportasi.

“Sebagian besar transportasi online akan mematikan aplikasi sebagai bentuk solidaritas aksi demonstrasi ojek online,” tegas Igun dalam keterangan tertulis, Selasa (16/9). Imbauan ini disampaikan mengingat dampak besar yang akan ditimbulkan oleh aksi mogok tersebut terhadap mobilitas warga Jakarta dan sekitarnya.

Garda Indonesia menuntut tujuh poin utama dalam aksinya. Pertama, mereka mendesak agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online masuk Prolegnas 2025-2026. Kedua, penurunan potongan aplikator dari 20 persen menjadi 10 persen. Ketiga, penetapan regulasi tarif untuk layanan antar barang dan makanan.

Keempat, Garda Indonesia menuntut audit investigatif atas potongan tambahan 5 persen yang dilakukan aplikator. Kelima, penghapusan program yang dinilai merugikan pengemudi, seperti Aceng, Slot, Multi Order, dan Member Berbayar. Keenam, mereka menuntut pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.

Tuntutan ketujuh adalah mendesak Kapolri untuk mengusut tuntas Tragedi 28 Agustus 2025 yang mengakibatkan meninggalnya pengemudi ojol, Affan Kurniawan. Aksi mogok ini bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional, namun Garda Indonesia melihatnya sebagai refleksi kemunduran sektor transportasi di bawah kepemimpinan Menteri Perhubungan saat ini.

Igun Wicaksono menyatakan aksi mogok ini sebagai langkah tegas untuk memperjuangkan kesejahteraan para pengemudi ojek online. Aksi ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada layanan transportasi online di Jakarta dan sekitarnya, sehingga masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri.

Dapatkan Berita Terupdate dari CNews.id di: