Tragedi unjuk rasa akhir Agustus 2025 di Jakarta meninggalkan duka mendalam. Aksi yang awalnya bertujuan menyampaikan aspirasi terkait kebijakan ekonomi berujung ricuh, menewaskan seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, akibat terlindas kendaraan taktis. Kejadian ini memicu kemarahan dan meluas menjadi kerusuhan disertai perusakan fasilitas umum. Lebih menyedihkan lagi, hilangnya sejumlah peserta demonstrasi menambah beban permasalahan.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melaporkan tiga orang hilang pasca demonstrasi: Bima Permana Putra, terakhir terlihat di Glodok, Jakarta Barat; Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syaputradewo, terakhir berada di sekitar Kwitang, Jakarta Pusat. Ketiga kasus kehilangan ini menjadi sorotan utama, dan menuntut penyelidikan dan penyelesaian yang tuntas.
Menanggapi situasi ini, Polda Metro Jaya membuka posko pengaduan orang hilang selama 24 jam. Masyarakat yang kehilangan anggota keluarga dapat melapor langsung ke posko atau melalui hotline di nomor 0812-8559-9191. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan, “Keberadaan posko ini untuk mempercepat penanganan sekaligus memberikan kepastian bagi keluarga yang masih menunggu kabar kerabat mereka.”
Menko Kumham Imipas, Yusril Ihza Mahendra, juga turut serta dalam upaya pencarian. Ia menyatakan telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Mabes Polri. Dalam konferensi pers, Senin (16/9/2025), Yusril menyampaikan, “Kami pagi ini melakukan koordinasi dengan Polda dan juga Mabes Polri mengenai keberadaan tiga orang itu. Nama-namanya sudah dimiliki kepolisian dan disebut KontraS.”
Meskipun demikian, Yusril menegaskan bahwa hingga saat itu belum ada laporan resmi dari pihak keluarga ketiga orang yang hilang tersebut. Ia mengimbau agar mereka segera menghubungi pihak berwenang jika dalam keadaan baik. “Kalau mereka benar-benar hilang tanpa jejak, polisi juga akan mencari keberadaan mereka,” tambahnya.
Upaya pencarian oleh pihak berwajib mendapatkan sorotan publik. Kejelasan atas kasus kehilangan ini sangat dinantikan oleh keluarga korban dan masyarakat luas, mengingat insiden ini terjadi setelah aksi demonstrasi yang berujung ricuh dan menelan korban jiwa. Penanganan kasus ini diharapkan dapat berjalan transparan dan akuntabel, memberikan keadilan dan kepastian bagi semua pihak.