**Surabaya, PROKOTA.COM** – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar acara Nuzulul Quran yang sarat makna, sekaligus memberikan santunan kepada anak yatim dan janda. Acara yang digelar oleh Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) pada Jumat (21/03) lalu ini, menjadi wujud nyata kepedulian partai terhadap masyarakat.
Acara tersebut tidak hanya sekadar seremoni, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan. Bertempat di halaman kantor DPD, Jalan Raya Kendangsari Industri nomor 57 Surabaya, kegiatan ini dihadiri oleh ratusan anak yatim, piatu, dan janda.
Kegiatan dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Quran yang menyejukkan hati. Dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada 250 anak yatim, piatu, serta 50 janda. Hadir pula dalam acara tersebut, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya dan DPRD Jatim, pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim, serta tokoh agama terkemuka, Gus Muwafiq, yang menyampaikan tausiyah.
Sri Untari Bisowarno, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, menjelaskan bahwa acara ini merupakan bentuk syukur dan kepedulian partai terhadap anak yatim.
“Itu yang jadi arahan bagi kita tiap tahun di laksanakan. Bukan cuma seremonial, tapi berbakti pada rakyat kecil untuk bisa membuat PDI Perjuangan senantiasa dicintai masyarakat kecil,” jelasnya.
Acara yang rutin digelar setiap tahun ini juga merupakan wujud cinta dan bakti PDI Perjuangan kepada rakyat kecil. Bagi PDI Perjuangan, sebagai partai wong cilik, rakyat adalah segalanya.
Untari juga menambahkan bahwa di momen Ramadhan ini, semangat Nuzulul Quran menjadi pengingat akan pentingnya membaca, tak hanya secara tekstual, tetapi juga membaca kondisi masyarakat.
“Kami ingin berbakti kepada rakyat, memahami kebutuhan mereka, dan hadir untuk memberikan solusi. Mari terus berbuat baik dan menebar manfaat bagi sesama,” ajak Sri Untari.
Marhaen Djumadi, Ketua PD Bamusi Jatim yang juga menjabat sebagai Bupati Nganjuk, menyampaikan bahwa kegiatan Nuzulul Quran ini adalah salah satu upaya untuk terus berbagi dan membumikan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa berkumpul di momen Nuzulul Quran. Ini momen tiap tahun kegiatan santunan kurang lebih 250 anak yatim dan 50 janda,” pungkas Marhaen.