Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kampus seni tertua di Jawa Tengah ini berhasil meraih jumlah proposal terbanyak dalam Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) 2025, menegaskan posisi ISI Solo sebagai pusat kreativitas dan inovasi seni di Indonesia.
Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan kuantitas, tetapi juga kualitas karya yang dihasilkan. Dengan 23 proposal yang lolos pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kemendikbudristek, ISI Surakarta membuktikan komitmennya dalam mengembangkan seni yang memberi dampak langsung kepada masyarakat.
Memperkuat Seni Berbasis Masyarakat
Program PISN 2025 dirancang untuk memperkokoh ekosistem seni budaya lokal sekaligus mempertegas identitas bangsa. ISI Solo menghadirkan proyek-proyek yang menggabungkan kreativitas, teknologi, serta kearifan lokal guna menjawab tantangan zaman.
Fokus karya yang dihasilkan meliputi digitalisasi, pelestarian seni tradisional, dan pemberdayaan ekonomi kreatif di desa wisata. Kolaborasi lintas sektor antara tim pelaksana, mitra, dan pemerintah desa menjadi kunci utama keberhasilan program ini.
Proyek Unggulan ISI Surakarta
Dari 23 proposal yang didanai, beberapa proyek menonjol karena inovasi dan dampaknya:
- Digitalisasi Desain pada Sentra Kerajinan Batik Laweyan oleh Dr. Aan Sudarwanto.
- Wayang Goes To School karya Dr. Agung Purnomo.
- Foto Cerita Remaja: Kampanye Kesehatan Mental dan Anti Perundungan oleh Dr. Andry Prasetyo.
- Inovasi Tata Panggung Padepokan Seni Keramat Guna oleh Dr. Aries Budi Marwanto.
- Menggarap Cerita Lokal Melalui Pedalangan dan Karawitan oleh Dr. Bagong Pujiono.
- Optimalisasi Wayang Kulit Kolaboratif Berbasis Multimedia karya Basnendar Herry Prilosadoso.
Selain itu, proyek seperti Sinergi Seni Rakyat dan Teknologi Digital di Wonogiri, Revitalisasi Batik Kekinian di Solo, serta Inovasi Pergelaran Wayang-Tari-Musik di Sangiran turut menegaskan peran ISI Solo sebagai penggerak inovasi seni Nusantara.
Seni, Teknologi, dan Pelestarian Budaya
Rektorat ISI Surakarta menilai pencapaian ini sebagai bukti nyata konsistensi kampus dalam menggabungkan riset dan pengabdian seni. Pendekatan lintas disiplin yang melibatkan teknologi digital dan pelestarian budaya menjadi fondasi utama program ini.
Melalui PISN, dosen dan mahasiswa berkesempatan menciptakan karya seni yang bukan hanya estetis, tetapi juga memiliki dampak sosial signifikan. Program ini sekaligus memperluas jejaring kerja sama dengan masyarakat dan pemerintah daerah, memperkuat posisi ISI Solo sebagai pusat inovasi seni dan budaya di Indonesia.